PELANGI
PERSAHABATAN
oleh : at-Tin Lee Thary
Rumah ini serasa neraka. Apa nggak ada yang
ngerti kalo pertengkaran itu nggak bakal menyelesaikan masalah?. Selalu seperti
ini, dan nggak ada yang menganggap aku ada…
Kemana aku harus pergi menghilangkan penat
dan perih yang telah membusuk di hati ini?
Icha’
bangkit dari duduknya sembari menutup buku harian yang baru saja ditulisnya.
Tadi ia sempat menelpon Zahra, teman karibnya agar menjemputnya di rumah sore
ini. Namun ia tidak bisa. Padahal rasa sakit dan jenuh sudah bersarang
dihatinya sejak
seminggu yang lalu, saat Papi dan Maminya mulai bertengkar lagi. Icha’ sudah bosan menangis, karena ia tahu tangisnya tak akan menghasilkan apa-apa, dan sekarang ia
ingin menceritakan kisah sedihnya kepada Zahra tapi sahabatnya itu tidak ada di
sampingnya sekarang.
“Kemana aku harus pergi?” bisiknya menahan tangis.
Icha’
tetap berjalan tak tentu arah, sampai akhirnya langkahnya terhenti karena
menatap sebuah gedung besar dengan cahaya remang-remang. Tempat yang dulu
sering ia kunjungi untuk melepas penatnya,
sebelum menggunakan jilbab yang kini senantiasa melindungi auratnya.
“Akankah ……” gumamnya bimbang.